Wanita Perhimpunan Sarjana Hukum

Skills Building: Program Unggulan Wanita Persahi dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Tangerang – Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Tangerang menjadi saksi pelaksanaan Pelatihan Training for Trainer (TOT) bagi narapidana perempuan. Program unggulan ini, yang diinisiasi oleh Wanita Persahi, bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan ekonomi kreatif, khususnya dalam pembuatan tas cantik berbahan rotan yang dihias dengan kain perca, brokat warna-warni, serta ornamen manik-manik, payet, dan renda.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi produk yang awalnya memiliki nilai ekonomi rendah, sehingga setelah dihias dengan teknik khusus, tas-tas tersebut mampu meningkatkan nilai jualnya hingga 400-500% dari modal awal. Dengan adanya keterampilan ini, narapidana perempuan memiliki bekal untuk menjalani kehidupan setelah masa tahanan, sehingga mereka dapat mandiri secara ekonomi dan menjauhi permasalahan hukum di kemudian hari.

Dalam pelatihan ini, Ibu Tien Utin Suhartini menjadi pelatih utama, memberikan bimbingan teknis dalam pembuatan tas serta strategi pemasaran. Selain keterampilan produksi, peserta juga diajarkan bagaimana memulai usaha dari skala rumah tangga hingga berkembang menjadi industri rumahan. Mereka juga diberikan wawasan tentang cara menghargai hasil karya melalui teknik fotografi yang baik dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran online. Dengan pendekatan ini, diharapkan produk yang dihasilkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan membantu UMKM naik kelas.

Ketua Umum Wanita Persahi, Ibu Santi Diansari Hargianto, SH, MH, menegaskan bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan, adalah fondasi utama dalam membangun ketahanan ekonomi bangsa. Dengan semakin kuatnya sektor UMKM, Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dan berdaya saing tinggi di tingkat global. Menurutnya, penguatan UMKM merupakan akar dari ketahanan ekonomi Indonesia dalam mencapai visi besar Indonesia Emas 2045.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga menjadi motivasi bagi para narapidana untuk memiliki semangat baru dalam menyongsong kehidupan pasca-penahanan. Dengan keahlian yang telah dimiliki, mereka diharapkan dapat percaya diri, mandiri, dan mampu bersaing dengan masyarakat umum dalam dunia usaha.

http://wanitapersahi.or.id

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*