Wanita Perhimpunan Sarjana Hukum

Wanita PERSAHI Berbisik: Santun tapi Tegas Membela Perempuan di Era Digital

Di balik bisikan PERSAHI, tersimpan tekad besar: memastikan hukum berdiri adil untuk perempuan.
Santi Diansari Hargianto, SH., MH
Ketua Umum Wanita Persahi

Memaknai HUT RI ke-80 dengan komitmen perempuan hukum menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta — Dalam memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia,  Wanita PERSAHI menggelar acara bertajuk “Wanita PERSAHI Berbisik” pada Jumat, 5 September 2025, di Ritz Carlton Hotel, Mega Kuningan, Jakarta.

Mengusung tema “Perempuan Bela Perempuan di Era Digital Menuju Indonesia Emas 2045”, acara ini menegaskan bahwa perjuangan perempuan di bidang hukum tidak harus ditandai dengan riuh atau teriakan, tetapi bisa dilakukan dengan cara santun, elegan, namun tetap tegas.


Berbisik: Simbol Santun dan Keyakinan

Ketua Umum Wanita PERSAHI, Santi Diansari Hargianto, SH., MH., menekankan bahwa konsep “berbisik” bukan berarti pasif. Justru, itu adalah simbol dari cara berkomunikasi yang penuh keyakinan, kesantunan, dan keberanian menyuarakan kebenaran.

“Di era digital, suara perempuan harus hadir dengan cara yang santun tapi tetap tegas. Wanita PERSAHI berkomitmen membela perempuan dari tantangan kekerasan berbasis gender online, disinformasi, hingga diskriminasi hukum,” ujar Santi.


Santun tapi Tegas dalam Mengisi Kemerdekaan

Peringatan HUT RI ke-80 menjadi momentum refleksi bagi Wanita PERSAHI dalam mengisi kemerdekaan. Menurut Santi, kontribusi nyata perempuan hukum tidak selalu hadir dalam bentuk sorotan publik, tetapi juga lewat advokasi, pendampingan, dan pemberdayaan yang konsisten.

“Mengisi kemerdekaan bukan dengan riuh kata, melainkan dengan kerja nyata. Wanita PERSAHI akan terus memperjuangkan kesetaraan, perlindungan, dan keadilan bagi perempuan Indonesia,” tambahnya.

Pendekatan santun tapi tegas ini menjadi ciri khas PERSAHI sejak berdiri pada tahun 1961, sekaligus pembeda dalam gerakan advokasi hukum perempuan.


Menuju Indonesia Emas 2045

Dengan semangat “berbisik”, Wanita PERSAHI mengajak seluruh perempuan Indonesia—khususnya para sarjana hukum, praktisi hukum, dan akademisi—untuk bersama-sama membangun fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

PERSAHI menegaskan komitmennya untuk:

  • meningkatkan kesadaran hukum masyarakat,

  • memperkuat perlindungan perempuan dan anak,

  • memperjuangkan kesetaraan gender,

  • dan memperluas advokasi hingga ranah digital.


✨ Wanita PERSAHI berbisik bukan berarti diam. Itu adalah suara yang santun namun tegas, suara yang membela perempuan, dan suara yang menuntun Indonesia menuju masa depan yang inklusif, adil, dan berkeadilan gender.

http://wanitapersahi.or.id

One comment

  1. Sri Kuati SH, MH.

    Semoga Wanita Persahi bisa berkarya dan berbakti bagi Masyarakat luas dan dapat mendorong Wanita Indonesia untuk mempergunakan kekuatannya menciptakan keluarga yang kuat dan mengangkat harkat dan martabat bangsa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*
*