SEJARAH DAN MAKNA HARI IBU
Sebelum kita mengungkap Sejarah serta Makna Hari Ibu, marilah kita mengenali lebih dalam jatidiri kita sebagai seorang Perempuan.
Allah SWT Yang Maha Agung dan Maha Bijaksana menciptakan Perempuan dengan penuh Cinta dan Sayang. Perempuan dijadikan makhluk paling ” Indah dan Kuat ” dari semua makhluk yang diciptakanNya.
Di dalam tubuh Perempuan yang kecil dan kelihatan lemah, ada satu ” RUANG ” yang Allah ” design ” sedemikian rupa sebagai tempat dimulainya kehidupan bagi calon manusia, selama 9 bulan 10 hari … dan ada HATI yang dipenuhi kesabaran yang tidak berbatas… Ada KEKUATAN yang tidak terlihat tetapi bisa di RASA kan oleh orang-orang di sekelilingnya.
Itulah makhluk Allah yang disebut PEREMPUAN. Kita tidak berbicara tentang kecantikan, Karena PEREMPUAN itu adalah KECANTIKAN dan KECANTIKAN itu adalah PEREMPUAN..
Untuk semua anugrah itu kita sepatutnya bangga, Karena keberadaan kita di dunia ini mendapat tempat yang tinggi dan sebutan yang sangat mulia yaitu … IBU …
Tanggungjawab seorang IBU demikian besar untuk kelangsungan hidup anak – anak yang dititipkan Allah kepadanya.
IBU sebagai penawar
duka..
IBU sebagai tempat
bertanya..
IBU sebagai tempat
menyembunyikan
air mata
Seorang IBU ibarat lilin yang selalu menerangi keluarganya … anak – anaknya .. sampai dia sendiri habis terbakar oleh waktu …
Sungguh sangat mulia.
Allah SWT Yang Maha Mulia ” meletakkan ” Surga seorang anak di bawah telapak kaki IBUnya.
Bukti keistimewaan seorang perempuan yang dipancarkan lewat perjuangan yang membutuhkan kekuatan, kecerdasan, kelembutan dan kesabaran seorang IBU, dari berabad abad yang lalu sudah diperlihatkan oleh Ibu – ibu istimewa yang sangat mulia, seperti Siti Hawa, Siti Hajar dan Siti Khadidjah.
Diabad ke 19, di era perjuangan fisik, banyak pejuang-pejuang wanita lahir, antara lain Martha Christina Tiahahu, Tjut Nyak Dhien, Tjut Nyak Meutia,
R.A Kartini, Maria Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan masih banyak lagi pejuang – pejuang wanita lahir di era tersebut. Mereka adalah Pahlawan-pahlawan wanita yang mengilhami terbentuknya organisasi perempuan pada tahun 1912.
Sejarah hari Ibu diawali dari pertemuan para pejuang wanita pada Kongres Perempuan I tanggal 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera.
Hasil Kongres tersebut salah satunya adalah dibentuknya Kongres Wanita Indonesia atau KOWANI. Dan pada tahun 1973, KOWANI menjadi anggota penuh International Council of Women (ICW), dalam dewan konsultatif di Perserikatan Bangsa Bangsa. Inilah tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan di Indonesia.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938, dan Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden no 316 tahun 1959, menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu dan dirayakan secara Nasional.
Hari Ibu bukan hanya ada di Indonesia. Indonesia hanya salah satu dari 77 negara yang merayakan Hari Ibu atau Mother’s Day. Masing – masing Negara memiliki ” Nama ” yang berbeda – beda sesuai dengan latar belakang sejarahnya.
Di Amerika, Mother’s Day atau Second Sunday in May lahir dengan latar belakang Kesetaraan Gender. Pencetusnya adalah seorang aktivis perempuan di Amerika Serikat, bernama Ann Maria Reeves Jarvis. Bermula dari kehidupan pribadinya yang dirasakan betapa besar jasa dan pengorbanan seorang Ibu, tetapi tidak mendapat penghargaan yang semestinya dari keluarga maupun masyarakat. Ditambah lagi dengan diskriminasi gender di negara itu, yang menyudutkan kaum perempuan. Setelah melalui perjuangan yang panjang, pada tahun 1914, Kongres Amerika mendeklarasikan secara resmi, tanggal 12 Mei sebagai Mother’s Day di Amerika.
Di Eropa, Mother’s Day dilatar belakangi oleh penghormatan kepada seorang Ibu dalam legenda Yunani kuno, yaitu Dewi Rhea atau disebut The Great Idaean Mother of God, Ibu para Dewa. Budaya Eropa memang banyak dipengaruhi oleh budaya Yunani Kuno. Bukan hanya ilmu pengetahuan atau filsafat, akan tetapi juga kebiasaan dan simbol – simbol kehidupannya. Oleh sebab itu di Eropa, Mother’s Day diperingati pada bulan dan tanggal yang berbeda – beda dari masing – masing negaranya.
Demikian pula dengan negara – negara lain seperti Amerika Latin, Asia Pasifik dan Afrika yang masing – masing memiliki latar belakang penyebab lahirnya Hari Ibu atau Mother’s Day.
Hari Ibu lahir untuk mengenang perjuangan kaum perempuan yang turut serta dalam memperbaiki nasib bangsa, terutama nasib kaum perempuan, dan untuk menghormati PERAN Ibu dalam keluarga dan rumahtangganya, baik kepada suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.
Itulah MISI diperingatinya hari IBU.
Penetapan Hari Ibu oleh Negara, adalah bagian dari upaya secara politik untuk mempertahankan eksistensi perjuangan kaum perempuan.
Inilah sejarah panjang perjuangan perempuan dalam membela Kehormatan, Keberadaan serta Hak – hak hidupnya dalam kehidupan ini.
Perjuangan yang bukan semata – mata untuk kesetaraan gender saja, tetapi juga perjuangan dengan pengorbanan yang besar untuk mendapatkan hak – haknya yang semestinya didapat.
Dalam ruang lingkup yang lebih kecil, yaitu rumah tangga, kita juga memiliki PAHLAWAN SEJATI … yaitu IBU …
Kita hidup hari ini, sehat dan sejahtera, tidak lepas dari hasil Pengorbanan moril dan materil serta DOA tulus dari Ibu yang berhati mulia. Untuk itu marilah kita tundukkan sejenak kepala kita, sebagai tanda hormat yang tinggi terhadap Ibunda tercinta ……………..
” Ibu … Kasih sayang Ibu bagaikan samudera yang terbentang luas ” … Cintamu sedalam lautan …
Sabarmu tidak berbatas … Ketegaranmu seperti karang besar ditengah lautan, yang setiap detik diterjang ombak dan badai, tetapi tetap berdiri tegak … Rasa kecewa dan sedih selalu tersimpan dalam senyum yang terukir indah dibibirmu …
Ibu … maafkan anakmu yang tidak dapat membalas semua letih dan lelahmu … Semua pengorbananmu …ketulusan hatimu kepadaku …
Terimakasih Ibu … telah melahirkanku kedunia ini … terimakasih telah membesarkanku dan mendidikku dengan caramu, sehingga aku bisa mengerti arah dan tujuan hidupku … Terimakasih telah mengantarku kedalam kehidupan berumahtangga … Dari Ibu aku belajar tentang memberi dan berkorban … Dari Ibu aku belajar mendidik anak – anakku … menjaga rumahtanggaku …walaupun tidak sebaik yang Ibu lakukan … Terimakasih Ibu … Terimakasih untuk semua yang telah Ibu berikan untukku …
Bagi Ibu yang telah Engkau panggil … ampunkanlah dosa – dosanya … lapangkan dan terangi kuburnya … limpahkan beliau dengan curahan Kasih Sayang – Mu …
Bagi Ibu yang sampai hari ini masih bersama kami … Berikanlah kesehatan untuk beliau … panjangkan umurnya … hilangkan kesedihan hatinya … bahagiakanlah beliau selalu …
Ya Allah … hamba titip Ibu hamba dalam Cinta dan Kasih Sayang – Mu … dan hamba memohon … jadikan Surga – Mu yang indah itu sebagai tempat tinggal Ibu – ibu kami kelak. Aamiin Yaa Rabbal’Aalamiin.
Selamat kepada Ibu – ibu semua yang telah menjadi Ibu yang baik, sabar dan tegar. Semoga Allah memberi kesehatan dan kekuatan serta kebahagiaan kepada Ibu – ibu semua.
SELAMAT HUT KOWANI
SELAMAT HARI IBU
SELAMAT HUT KOWAD.