Perempuan Penggerak Branding dan HAKI di Panggung Internasional CIEIE 2025
Kolaborasi Inspiratif di Panggung Internasional
Dalam rangkaian 2025 China (Indonesia) International E-Commerce Industry Expo yang digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, sesi spesial bertajuk “Strategi Branding Sukses dengan Perlindungan Hukum dan HAKI” sukses menarik perhatian pelaku industri kreatif dan UMKM pada Kamis, 30 Oktober 2025.
Tiga Narasumber Perempuan, Satu Visi Perlindungan Brand
Sesi ini menghadirkan tiga tokoh perempuan inspiratif sebagai narasumber:
- Tjut Sjahnaz Zahirsjah, Wakil Ketua Komisi Intellectual Property ICC Indonesia dan Ketua HAKI Wanita Persahi
- Veve Safitri, Ketua Umum Perempuan Pemimpin Indonesia (PERPINA)
- Citra Ruli, Certified Trainer dan COO NLP Institute Indonesia
Ketiganya berbagi panggung dalam semangat kolaboratif, saling menguatkan materi seputar branding dan perlindungan kekayaan intelektual.

Tiga tokoh perempuan inspiratif—Tjut Sjahnaz Zahirsjah, Veve Safitri, dan Citra Ruli—menjadi pembicara dalam sesi “Strategi Branding Sukses dengan Perlindungan Hukum dan HAKI” di ajang 2025 China (Indonesia) International E-Commerce Industry Expo, Jakarta
Kreatif Saja Tak Cukup—Harus Legal Smart
Dalam paparannya, Tjut Sjahnaz menekankan pentingnya pemahaman hukum dalam membangun merek yang berkelanjutan. “Brand bukan sekadar nama, tapi aset hukum yang harus dijaga. Tanpa perlindungan HAKI, kreativitas bisa jadi kerugian,” ujarnya.
Kepemimpinan Perempuan dalam Branding Berdampak
Veve Safitri mengangkat perspektif kepemimpinan perempuan dalam membangun brand yang berdampak sosial. “Brand perempuan Indonesia harus punya karakter, punya perlindungan, dan punya arah,” tegasnya, mengajak pelaku usaha untuk tidak hanya fokus pada estetika, tetapi juga pada nilai dan keberlanjutan.
Teknik NLP untuk Membangun Citra yang Kuat
Citra Ruli melengkapi sesi dengan pendekatan praktis berbasis NLP dan komunikasi strategis. Ia membagikan teknik membangun citra merek yang kuat melalui storytelling dan mindset entrepreneur. “Brand yang sukses adalah brand yang bisa bicara, menyentuh, dan dipercaya,” ungkapnya.
CIEIE 2025: Pusat Sinergi Dagang dan Digitalisasi
Acara ini menjadi bagian dari gelaran CIEIE 2025 yang berlangsung selama tiga hari, 29–31 Oktober, dan diikuti lebih dari 500 eksibitor dari berbagai sektor industri. Pameran ini bertujuan memperkuat kerja sama dagang antara Indonesia dan Tiongkok, serta mendorong pertumbuhan UMKM dan startup di era digital.
Bangun Brand Kuat, Lindungi Hakmu
Dengan tema besar “Bangun Brand Kuat, Lindungi Hakmu!”, sesi ini menjadi pengingat bahwa kreativitas harus berjalan beriringan dengan kecerdasan hukum. Para peserta pun diajak untuk tidak hanya menjadi kreator, tetapi juga pelindung aset intelektual mereka.






